Ini mungkin mengejutkan, tetapi catatan sejarah tertua tentang orang yang memakai garpu sebenarnya asal berasal Tiongkok. Para arkeolog telah menemukan garpu pertama yg terbuat dari tulang pada situs ekskavasi di Gansu, sebuah provinsi utara-tengah Cina. Garpu bercabang 2 ini dipergunakan selama Zaman Perunggu (2400–1900 SM) dan selama beberapa ratus tahun setelahnya. Namun, kami tidak dapat memastikan apakah alat ini dipergunakan untuk mengolah, menyajikan, atau makan karena hampir tidak terdapat dokumentasi tentang hal ini.
Garpu juga dipergunakan pada sejarah Mesir kuno, Roma, serta Yunani. Bukan di meja, melainkan menjadi indera mengolah yang digunakan buat mengukir atau mengangkat daging. Lantas, siapa yang menemukan garpu menjadi alat makan buat digunakan di meja makan? Kami tidak bisa memastikannya, namun sebuah manuskrip dari tahun 1004 M menceritakan kisah Maria Argyropoulina, keponakan Yunani dari Kaisar Bizantium Basil II, yg akan memakai instrumen emas eksklusif dengan dua garpu untuk memakan makanannya.
Selama ini, normanya adalah memotong kuliner memakai pisau dan memakannya memakai jari. Penggunaan garpu Argyropoulina tidak dihargai sang anggota rakyat yg konservatif meskipun penolakannya buat makan slot indonesia dengan jari disebut sombong serta sia-sia. pula berspekulasi bahwa kemiripan garpu menggunakan garpu rumput iblis mengakibatkan orang-orang yang takut akan tuhan melihatnya dengan banyak skeptis. Kemunculan pertama garpu makan di buku masak merupakan di abad ke-13.
Sebuah buku masak yg disajikan pada Robert berasal Anjou, Raja Napoli, menginstruksikan pengunjung buat mengambil lembaran lasagna yg licin memakai instrumen bergigi. pada abad ke-15, garpu makan tak jarang disebutkan pada buku masak Italia, memberikan bahwa garpu itu umum digunakan. Garpu Italia sebagai terkenal pada istana Prancis ketika Catherine de Medici, istri Italia Henry II, membawa beberapa lusin garpu perak rumit bersamanya. Selanjutnya, garpu menyebar ke seluruh Eropa dan dari sana, ke koloni Eropa pada semua global.
Kedatangan garpu pada Eropa tengah berkontribusi di 2 putri Bizantium yang menikah dengan bangsawan Eropa, serta sudah membawa keajaiban Timur ke Eropa pra-Renaisans (Permaisuri Theophanu yang menikahi Kaisar Saxton Otto II pada tahun 972 serta Dogaressa Teodora Anna Dukaina Selvo yg menikah dengan bangsawan Venesia Domenico Selvo pada tahun 1075). Sayangnya, impak ke 2 perempuan itu tidak cukup buat memastikan popularitas garpu, serta selama 300 tahun berikutnya Eropa sebagian akbar terus mengabaikannya.
Beberapa istana kerajaan di semua Eropa mengadakan kontingen mungil garpu yang dibuat secara mewah buat tujuan khusus serta kuliner eksotis, namun momen yang menyampaikan percikan awal popularitas garpu pada Eropa tengah terjadi dengan pernikahan Raja Prancis Henry II dan wanita bangsawan Italia Catherine de’ Medici. Menggunakan rombongannya, dia membawa ke istana Prancis tradisi perempuan bangsawan Italia makan dengan garpu, yg segera menjadi sangat terkenal pada seluruh Prancis. Sayangnya secara umum dikuasai Eropa memeluk garpu hanya dengan 18 serta Amerika serikat hanya sesudah akhir Revolusi Amerika dan awal abad ke-19.